Saturday, January 7, 2012

Facebook Berujung Tabok

Facebook Berujung Tabok ASYIKNYA  main facebook di internet, banyak yang jadi lupa pekerjaan. Tapi kalau gara-gara facebook lalu kena tabok, di mana asyiknya? Kisah kelabu ini harus ditelan Ugik, 29 (bukan nama sebenarnya), karena piranti jejaring sosial itu digunakan untuk merayu-rayu bini orang. Saat Muhyi, 29 (bukan nama sebenarnya), tak terima istrinya diganggu sahabat, tinju pun bicara.



Tehnologi internet memang menjanjikan sejuta kemudahan. Lewat email, orang bisa berkirim surat dan data dengan cepat, tak perlu menunggu berhari-hari macam lewat pos konvensional. Lewat faceebook pula orang bisa melacak keberadaan teman lama yang sudah puluhan tahun tidak bersua. Tapi gara-gara email, facebook yang salah guna, rumahtangga orang bisa juga jadi ribut. Bahkan pernah terjadi, nagih utang lewat facebook, tentu saja yang ditagih jadi marah karena dipermalukan pada orang sedunia.



Ini pula yang dialami Ugik warga Desa Sumberwedi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan (Jatim). Piranti canggih jejaring sosial itu justru disalahgunakan untuk merayu-rayu Wiwid, 25 (bukan nama sebenarnya), istri Muhyi yang sebenarnya juga sahabat sendiri. Atau memang sudah menjadi tabiat umum bahwa demi urusan perempuan, soal persahabatan jadi nomer kesekian, karena yang penting kenikmatan?

Keakraban Ugik – Muhyi sudah lama terjalin. Namun celaka tiga belas, seringnya Ugik main ke rumah Muhyi, ternyata bukan karena kangen pada sahabat lama, tapi sekedar ingin bisa bercanda ria dengan Wiwid bini Muhyi yang memang lumayan cantik. Semula Muhyi tak tahu isi jeroan dan kolor Ugik sebenarnya. Dia baru sadar ketika suatu saat menemukan SMS rayuan Ugik mampir di HP istrinya.



Agar tidak kebacut (kebablasan), Muhyi menegur baik-baik sahabatnya itu, agar hal itu jangan diulangi lagi. Saat itu Ugik sudah minta maaf dan berjanji takkan melakukannya kembali. Eh, ternyata itu hanya sekedar orasi murahan. Soalnya, dilarang merayu lewat HP, kini ganti jalur melalui jejaring internet. Tahu bahwa Wiwit punya email dan FB, hampir setiap hari kembali Ugik merayu-rayu bini teman.



Heran benar Muhyi. Sepertinya Ugik ini kok jadi macam partai anggota Setgab Koalisi saja. Katanya mendukung Muhyi, tapi di dalam malah nyepak dan menjegal. Istri sendiri juga dipertanyakan, kenapa ada intervensi asing dalam rumahtangganya, tidak melaporkan kepada pihak terkait? Wiwid pun beralasan, sebenarnya ingin juga lapor suami, tapi takutnya malah jadi pertikaian. “Saya malu, kalau sampeyan jadi ribut dengan Ugik gara-gara rebutan saya,” kilah Wiwid.



Agak masuk akal juga alasan istri. Tapi di sisi lain, Muhyi jadi semakin cemburu. Jangan-jangan, Wiwid sengaja diam dan terjadi pembiaran, karena dia menikmati permainan Ugik. Itu artinya, Wiwid sengaja telah menduakan cintanya. Atau malah, selama ini mereka bukan sekedar berkoalisi, tapi juga pernah “eksekusi”, hanya saja Muhyi belum pernah memergoki.



Ya ampuuuun, Muhyi sungguh tak bisa membayangkan bila hal itu benar-benar terjadi. Saking cemburunya, beberapa hari lalu dia langsung mencari Ugik ke rumahnya. Tanpa ba bi bu lagi tuan rumah yang banyak gairah itu digebuki hingga babak belur. Tentu saja Ugik tak terima penganiayaan ini, sehingga kasus main hakim sendiri tersebut dilaporkan ke Polres Lamongan. “Saya kan cuma main di facebook, kenapa dia main tabok?” protes Ugik di depan petugas, seakan mencari pembenaran.



Ugik maunya main di ranjang to? Enak amat! (HS/Gunarso TS)



sumber

No comments:

Post a Comment