Sunday, February 19, 2012

Tak Sabar Tunggu 40 Hari

Tak Sabar Tunggu 40 Hari EMPAT  puluh hari sebetulnya tidaklah lama. Tapi bagi lelaki “doyan” macam Masduki, 43, (bukan nama sebenarnya) “puasa wanita” karena istri melahirkan, sungguh siksaan  berat. Maka demi melihat anak tirinya, Lasmi, 20, , (bukan nama sebenarnya)  tidur dengan rok tersingkap, langsung saja dilabraknya. Padahal enaknya nggak seberapa, tapi bakal masuk penjara.



Ibarat mobil, istri melahirkan sama saja sedang turun mesin. Maka sopir pun harus mengerti bahwa “dongkrak”-nya juga harus istirahat dulu. Ajaran Islam pun mengatakan, dongkrak itu baru boleh beraksi lagi setelah usia persalinan bini mencapai 40 hari. Kurang dari itu, haram hukumnya, karena sama saja menggauli istri yang sedang dalam kondisi haid. Maka harus bersabar dulu, bukankah Qur’an mengatakan: Innalloha ma’a sobirin?



Soal ketentuan itu, sebenarnya Masduki juga tahu. Tapi untuk berpuasa hingga 40 hari, kok suwe temen rek (lama amat). Puasa Ramadan 30 hari dia masih mampu. Tapi puasa wanita lebih dari seminggu, ampun-ampun deh. Maka sejak bini melahirkan 3 minggu lalu, Masduki jadi salting (salah tingkah), kerja nggak ada yang benar. “Begini salah, begitu salah, untuk apa aku di sini…..,” kata Masduki seakan menirukan lagu “Daun daun kering”-nya Maya Romantir.



Kebetulan setan mendengar kegundahan hati Masduki tersebut. Dia buru-buru menghampiri, memberi solusi. Lalu katanya, “Kok begini salah begitu salah, ya cari begituan lah!” Soal sasaran, bukankah dia punya anak tiri, Lasmi yang dewasa ini sudah sangat laik ranjang. Ibarat mangga, itu sudah sangat ranum, mateng wit (matang di pohon). Maka harus segera dipetik, sebelum keburu dimakan codot.



Meski sudah ada pengarahan setan, Masduki masih ragu juga. Jika ada keberanian,  paling-paling dia meremas pantat gadis itu manakala melintas di dekatnya. Atau lain kali, menyenggol-nyenggol gunung kembar Lasmi yang ketinggiannya masih jauh dari Julia Perez. Untungnya, kala itu Lasmi hanya menghindar, tidak berkata macam-macam.



Melihat sikap Masduki yang peragu, setan pun selalu memompa semangatnya. Saat Lasmi tidur telentang, diam-diam setan sedikit menyingkap roknya, sehingga kemudian terlihat oleh Masduki. Wah, kali ini  dia tak tahan lagi menerima tantangan semacam itu. Maka anak tiri yang sedang tidur itu pun ditindih lalu diperkosa dengan buasnya. “Ssst, jangan bilang siapa-siapa ya, nanti tak belikan baju,” kata Masduki setelah terpuaskan, mencoba bergratifikasi.



Enak di Masduki sangat menyakitkan bagi Lasmi. Maka dia pun lalu mengadu pada bibinya. Sang bibi kemudian meneruskan pada stri Masduki yang selama bersalin tinggal di Tempursari, Lumajang (Jatim). Wah, tentu saja istri Masduki terkaget-kaget, sehingga tak ada alternatif lain kecuali melaporkan kasus ini ke polisi.

Hari itu juga Masduki ditangkap. Namun dalam pemeriksaan dia mengaku bahwa saat itu dia berusaha membetulkan rok putrinya yang tersingkap. Adapun kemudian kok malah memperkosan, itu semata-mata kesalahan teknis dan prosedur. Tentu saja alasan itu tidak bisa diterima. Suka atau tidak suka, Masduki harus ditahan dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.



Asyik kan, tak sabar 40 hari malah harus nunggu 5400 hari? (HS/Gunarso TS)



sumber

No comments:

Post a Comment